EKSTENSI FILE VIDIO
10 Macam Format Video yang Paling Populer Saat Ini
1.MP4
MP4 merupakan kependekan dari MPEG-4 Part 14. Format yang diperkenalkan ke publik pada 2001 ini merupakan pengembangan dari MPEG-1. Adapun MPEG adalah singkatan dari Moving Pictures Experts Group, sebuah aliansi gabungan dari dua organisasi: ISO (Internasional Organizations of Standarsization) dan IEC (International Electrotechnical Commision).
Di dalam aliansi itu terdapat berbagai ilmuwan dan pengusaha lintas negara. Pencetus aliansi itu adalah Hiroshi Yasuda (Profesor di Universitas Tokyo) dan insinyur asal Italia, Leonardo Chiarglione. Kembali ke MP4, bisa dibilang format video ini adalah yang paling populer digunakan saat ini. Seluruh video yang direkam dengan smartphone android saat ini menghasilkan format .mp4.
Kelebihan MP4 adalah, format video ini bisa disetel di banyak aplikasi pemutar video. Kualitasnya video yang dihasilkan juga cukup bagus, dengan ukuran file relatif kecil. Bahkan, toko musik iTunes menggunakannya sebagai standar.
Meski begitu, MP4 tidak luput dari kekurangan. Salah satunya yakni karena format ini sangat populer, ada risiko penyalahgunaan distribusi (mudah dibajak). Video berformat MP4 juga lebih sulit untuk diedit dan dalam beberapa kasus mengalami penurunan kualitas karena kompresi yang terlalu tinggi.
2. MKV
MKV alias Matroska Video didirikan oleh Steve Lhomme pada akhir 2002. Waktu itu, Matroska muncul setelah Lhomme tidak menemukan kesepakatan kerja sama dengan sesama developer, Lasse Karkkainen, dalam proyek Multimedia Container Format (MCF). Matroska diambil dari kata matryoshka (Rusia) yang artinya boneka kayu
Format MKV sifatnya open-source, artinya gratis digunakan oleh siapa pun dan dikembangkan secara sukarela. Di awal kemunculannya, MKV menjadi kompetitor format lain seperti MP4 dan AVI. Namun, pada 2014, Microsoft sudah mengumumkan bahwa Windows 10 bakal mendukung format MKV.
Kelebihannya dari format yang satu ini adalah mendukung banyak codec karena sifatnya yang open-source. Sementara kekurangannya adalah ukuran file-nya relatif besar akibat dukungannya terhadap macam-macam codec. Prosesnya pun lebih rumit menurut Institut Politeknik Negeri virginia
3. WMV
Proyek WMV dikerjakan oleh Microsoft sejak 2003 dan diperkenalkan tiga tahun kemudian. WMV adalah kependekan dari Windows Media Video. Kehadiran format ini merupakan gebrakan dari Microsoft atas format-format yang pernah mereka luncurkan sebelumnya. Sebab, WMV mampu mengurangi ukuran file secara drastis. Hal itu memudahkan pengguna untuk berkirim video via email atau menontonnya via streaming.
Video animasi disebut cocok jika dikemas dengan format yang satu ini. Hanya saja, dukungan yang diberikan untuk WMV terbilang jarang. Saat ini hanya YouTube dan perangkat berbasis windows saja yang memberi dukungan langsung. Beberapa pengguna seperti jurnalis juga mengeluhkan format ini karena adanya pembatasan copyrights yang biasanya disertakan dalam video.
4.AVI
Microsoft ternyata sudah lebih dulu punya format video lain sebelum mengeluarkan WMV. Format itu adalah AVI yang merupakan singkatan dari Audio Video Interleaved. Microsoft meluncurkan AVI sekitar 28 tahun lalu, tepatnya November 1992. Format AVI biasanya dipakai sebagai format dasar dalam pengeditan video. Sebab, banyak kamera yang menggunakan AVI sebagai format default dari video yang direkam.
Komputer bersistem operasi Windows dan Mac pun bisa menyetel format video ini tanpa menginstal software apa pun. Hanya saja karena cukup jadul, format ini punya berbagai keterbatasan. Misalnya, AVI tidak bisa menyebut spesifikasi rasio dalam sebuah video.
Hal itu membuat beberapa pemutar video versi lama tidak bisa dengan tepat menampilkan video sesuai dengan rasio aslinya. Meski begitu, pengaturan secara manual bisa untuk mengatasi masalah itu.
Selanjutnya, AVI juga tidak bisa menampung lampiran seperti subtitle, judul, font, dan sebagainya. Karena itu, saat kamu menonton film dengan format ini, kamu mesti memasukkan subtitle dalam file terpisah ke media player. File video dengan format AVI juga memiliki ukuran yang relatif besar.
5. MOV
Kompetitor Microsoft, Apple, ternyata juga tidak ingin kalah dengan meluncurkan format videonya sendiri. Pada 1991, Apple meluncurkan Quick File Format yang menggunakan ekstensi .mov. Apple merancang format ini dengan sederhana dan punya beberapa jalur sebagai wadah berbagai macam codec (codec audio, video, dan teks). Oleh karena itu, format ini membuat proses edit video menjadi lebih mudah.
Orang-orang yang baru belajar mengedit video pun terbantu dengan format MOV. Software editing video populer seperti Adobe Premiere dan Final Cut bahkan mendukung format yang satu ini. Adapun MOV masih bersaudara dengan format MP4 karena mendukung codec yang sama, MPEG-4.
Di sisi lain, tidak semua perangkat mampu memutar format MOV. Pemutar video yang mendukung secara langsung format ini hanyalah QuickTime Media Player. Sehingga, jika kamu tidak punya pemutar tersebut, kamu mesti mengonversi video MOV ke format lain. Kekurangan lain dari format ini adalah risiko penurunan kualitas video karena pemampatan ukurannya besar.
6. FLV
Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Adobe, ingin agar pengguna internet dimanjakan oleh tampilan yang intuitif saat berselancar ke suatu website. Karena itu, Adobe mengembangkan format Flash Video (FLV) sejak 2003. FLV merupakan sebuah upaya untuk menyajikan video yang tidak berukuran besar, tetapi punya kualitas yang bisa diterima.
Langkah pengembangan format FLV juga didasari karena banyaknya pengembang web menggunakan perangkat lunak Adobe Flash untuk menciptakan efek animasi di sebuah situs. Format yang satu ini sempat mengalami penyempurnaan pada 2008, ketika Adobe memutuskan memakai codec yang sama dengan Mp4.
Format FLV pun kian populer bagi mereka yang ingin meng-embed video di websitenya. Kenyataan ini terjadi sekitar pertengahan hingga akhir dekade 2000-an. Hanya, Apple terang-terangan tidak mendukung seluruh plug-in (baik animasi atau pun video) yang berbasis Flash, untuk browser mereka di produk iPhone dan iPad.
7. 3GP
Format 3GP pada dasarnya masih merupakan keluarga dari MP4. Sebab, 3GP menggunakan codec berbasis MPEG. Hanya, karena format ini dikhususkan untuk ponsel, ukuran sebuah video menjadi menyusut. Penyusutan ukuran menyesuaikan ponsel yang tidak mendukung video beresolusi tinggi. Jika kamu masih ingat, seluruh video yang direkam oleh ponsel featured zaman dahulu menghasilkan file dengan format ini
Karena ukuran yang menyusut secara drastis, kualitas dari video berformat 3Gp juga tidak terlalu baik. Coba saja menyetelnya di laptop atau komputer. Sudah dipastikan gambarnya akan 'patah-patah' dan pecah. Adapun format file 3GP diperkenalkan oleh The 3rd Generation Partnership Project (3GPP), organisasi yang dibentuk pada 1998.
8. WEBM
Bisa dibilang WEBM adalah salah satu format usianya masih muda lantaran mulai dikembangkan sekitar 10 tahun silam. Google menjadi penyokong dana utama dalam pengembangan format open-source ini. WebM secara basis masih merupakan saudara dari Matroska, dengan codec video VP9 dan codec audio Opus.
Google mendorong agar WebM menjadi format video default kepada pengembang web, seturut makin jamaknya penggunaan HTML5 yang menggantikan Flash. Salah satu kelebihan format WebM adalah kualitas video yang terjaga, kendati seorang pengguna mengakses internet dengan komputer jadul.
Selain itu, meski ditujukan untuk streaming, video berformat WebM juga ramah buat mereka yang masih ingin melakukan editing. Di sisi lain, masih belum banyak pihak yang secara langsung memberi dukungan. Tercatat hanya browser seperti Google Chrome, Opera, dan Mozilla Firefox yang bisa menyetel video WebM tanpa tambahan aplikasi apa pun. Perangkat portable yang bisa memutar video dengan format ini juga masih sedikit.
9. MPG
MPG adalah 'buyut' dari format yang paling jamak digunakan saat ini, MP4. Nama panjang dari format yang dikenalkan pada 1993 ini adalah Moving Picture Experts Group Phase 1 (MPEG-1). Pada eranya, MPG adalah format video yang paling populer digunakan. Apakah kamu tak asing dengan keping VCD film?
Ya, di dalamnya ada video berformat MPG. Kadang-kadang, orang menemuinya dengan format DAT (.dat). Nama yang terakhir disebut ditujukan khusus buat pengguna VCD player. Keunggulan dari format ini adalah kemampuan replikasi yang sama dengan kualitas aslinya. Selain itu, file audio yang ada di dalamnya, MP3, juga punya kualitas oke dan masih digunakan sampai sekarang.
Beberapa kekurangan dari MPG yakni sebuah perangkat memerlukan software khusus untuk bisa mengubahnya. Hal ini wajar karena MPG awalnya ditujukan buat VCD player. Kemudian, video dengan format MPG bentuknya sudah sangat mampat, sehingga tak direkomendasikan untuk diedit. Kasus lain yang ditemui adalah perlunya waktu lama untuk membuka jika file berukuran besar.
10. AVCHD
Dua raksasa teknologi jepang, Sony dan Panasonic, ingin membuat format video baru yang berkualitas. Khususnya pada video yang dihasilkan dari produk camcorder mereka. Alhasil, muncullah format AVCHD (Advanced Video Coding High Definition) yang mulai diperkenalkan pada 2006. Format ini membungkus file audio dengan codec Dolby AC-3 dan file video bercodec H.264 (keluarga MPG).
Video yang dihasilkan dari format ini mendukung hingga resolusi Full HD. Karena itu, banyak videografer profesional yang suka dengan hasilnya. Selain itu, AVCHD juga mendukung video tiga dimensi. Walau begitu, AVCHD belum bisa mengalahkan popularitas MP4.
Kekurangan selanjutnya adalah format video ini belum mendukung resolusi 4K. Kemudian, beberapa software editing perlu waktu lebih untuk menangani video AVCHD. Alias tidak secepat ketika memproses video dengan format lain, menurut situs
Komentar
Posting Komentar